windrayu.com, Bandung. Pameran Fotografi "Rekam Cerita Tanpa Kata" yang diselenggarakan oleh mahasiswa Ilmu Komunikasi UHS pada 14-15 Januari 2025. Bertempat di kampus UHS, Jalan Taman Siswa No.4, Malabar, Kec. Lengkong, Kota Bandung. Pameran ini menyuguhkan nuansa artistik yang memikat sejak langkah pertama memasuki ruangannya. Uniknya, semua karya fotografi yang dipamerkan diambil hanya menggunakan kamera ponsel, membuktikan bahwa kreativitas tak membutuhkan peralatan canggih untuk bersinar.
Setelah registrasi, saya melangkah ke dalam ruangan pameran yang dipenuhi karya-karya fotografi yang tidak hanya indah secara visual tetapi juga sarat dengan makna filosofis. Setiap foto memiliki cerita unik yang tersirat, mulai dari momen kehidupan sehari-hari yang sederhana hingga panorama alam yang memukau. Salah satu karya yang langsung memikat hati saya adalah sebuah potret berjudul "Terperangkap," hasil jepretan Revasya Dwi. Foto ini begitu kuat dalam menyampaikan emosi, seolah saya sendiri ikut "terperangkap" dalam suasana yang ditangkap oleh lensa ponsel sang fotografer.
Foto oleh Revasya Dwi- Mahasiswa Ilmu Komunikasi UHS Angkatan 2022 |
Sebagai bagian dari acara, saya turut ambil peran dalam memberikan penilaian terhadap karya-karya yang ditampilkan. Menariknya, pameran ini adalah bentuk implementasi tugas akhir semester untuk mata kuliah Fotografi, yang dirancang dan dipandu oleh dosen inspiratif, Yupitriani, S.Kom., I., M.I.Kom., serta Djuli Pamungkas, S.I.Kom. Kehadiran mereka memberikan arahan kreatif sekaligus apresiasi kepada mahasiswa yang berpartisipasi.
Pameran ini tidak hanya menjadi wadah untuk menampilkan hasil karya mahasiswa, tetapi juga menginspirasi para pengunjung untuk melihat keindahan dalam hal-hal sederhana di sekitar mereka. Karya-karya yang dihasilkan oleh mahasiswa Ilmu Komunikasi Angkatan 2022 UHS ini membuktikan bahwa dengan kreativitas, semangat, dan kerja keras, kita dapat menciptakan sesuatu yang luar biasa, bahkan dari alat yang sederhana seperti kamera ponsel.
Saya juga mencoba menangkap momen saat pameran dengan kamera ponsel saya sendiri, terinspirasi oleh karya-karya yang telah saya saksikan. Meskipun hasilnya belum seindah foto-foto yang dipamerkan, gambar tersebut menjadi kenangan indah dari pengalaman luar biasa ini.
Saya pun memutuskan untuk mengabadikan diri saya dalam sebuah foto dengan bantuan tangan terampil rekan saya yang mengambil jepretannya, Fera Yunita. Melalui momen sederhana ini, saya belajar bahwa setiap tangkapan lensa adalah cerita yang menunggu untuk diceritakan. Mungkin di masa depan, kenangan ini akan mengingatkan saya pada sebuah langkah kecil menuju perjalanan kreatif yang lebih besar.
Foto oleh Fera Yunita |
Tidak ada komentar: